Saddha artinya keyakinan. Keyakinan disini bukan berarti kepercayaan yang membabi buta, atau asal percaya saja, akan tetapi keyakinan yang berdasarkan pada fakta dan kebenaran. Yang dimaksud kebenaran adalah kesunyataan (Paramatha Sacca). Agama Buddha mempunyai keyakinan (Saddha) akan adanya :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Tiratana atau Tri Ratna (Tiga Permata/Mustika)
3. Tipitaka/Tripitaka (Kitab Suci)
4. Bodhisatta/Bodhisatva (Calon Buddha)
5. Tilakkhana (Tiga Corak Umum)
6. Cattari Ariya Saccani (Empat Kesunyataan Mulia)
7. Kamma dan Punabhava (Perbuatan dan Kelahiran Kembali)
8. Paticcasamuppada (Hukum Sebab Akibat yang Saling bergantungan)
9. Nibbana/Nirvana(Kebahagiaan Tertinggi)
Dalam Kitab Suci Tipitaka yaitu pada Sutta Pitaka terdapat 4 keyakinan, al:
1. Keyakinan terhadap hukum kamma/karma (Kamma Saddha)
2. Keyakinan terhadap akibat dari kamma/karma (Vipaka Saddha)
3. Keyakinan bahwa semua makhluk mempunyai karma masing-masing dan bertanggung jawab terhadap perbuatannya (Kammassakata Saddha)
4. Keyakinan terhadap pencapaian penerangan sempurna dari Sang Buddha.
KEYAKINAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA
Setiap agama apapun bersendikan Ketuhanan YME, meskipun makna dan pengertian yang diberikan oleh setiap agama terhadap Tuhan berlainan antara agama yang satu dengan agama yang lain. Demikian juga agama Buddha meyakini Tuhan YME tidak sama dengan meyakini benua atau hal yang lain.
Keyakinan terhadap Tuhan YME melalui proses decara penalaran (akal) melalui penerangan sempurna. Dalam agama Buddha telah di ajarkan Ketuhanan YME sejak Sang Buddha membabarkan Dhammanya yang pertama kali di Taman Rusa Isipatana, yang memungkinkankita terbebas dari Samsara (lingkaran kelahiran kembali).
Tidak benar sama sekali seandainya ada sementara orang yang beranggapan bahwa agama Buddha tidak ber-Tuhan. Mungkin sementara orang tersebut menuntut adanya suatu nama sebutan untuknya, seperti apa yang mereka ketahui dalam agama mereka. Akam tetapi mereka itu kalau mau mempelajari Kitab Suci Tipitaka, maka akan menemukan sabda Sang Buddha tentang Ketuhanan YME.
Dalam Kitab Udana VIII,3 Sang Buddha bersabda sebagai berikut :
“ Para bhikkhu ada yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, yang Mutlak. Dan Para bhikkhu, bila tidak ada yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, yang Mutlak, maka tidak dapat tergambarkan dalam bentuk apapun”.
Kitab Udana VIII,3 terdapat dalam Sutta Pitaka bagian Khuddhaka Pitaka (buku yang kelima).
Sesuai dengan sabda Sang Buddha tersebut diatas jelaslah bagi kita bahwa Sang Buddha juga mengajarkan tentang Ketuhanan YME. Hanya saja konsep Ketuhanan dalam agama Buddha tidak sama dengan konsep Ketuhanan dari agama lain. Setelah mengetahui konsenya lalu timbul pertanyaan : “siapakah nama Tuhan dalam agama Buddha ? “ Tuhan dalam agama Buddha bukan pribadi yang bisa diberi nama oleh karena itu agama Buddha menyebut Tuhan Yang Mutlak “. Namun Tuhan juga dapat disebut Sang Hyang Adi Buddha, Parama Buddha, Sang Tattagatha.
Dalam agama Buddha yang mutlak/Tuhan tidak dipandang sebagai suatu pribadi, yang kepada-Nya umat Buddha memanjatkan doa dan menggantungkan hidupnya, akan tetapi agama Buddha mengajarkan bahwa nasib, penderitaan, kebahagiaan, keberuntungan, kerugian, adalah hasil dari perbuatannya sendiri dimasa lampau.
KITAB SUCI TIPITAKA/TRIPITAKA
Kitab Suci agama Buddha bernama Tipitaka (Pali) atau Tripitaka (Sansekerta). Tipitaka atau Tripitaka artinya tiga keranjang atau tiga kelompok. Setiap keranjang atau kelompok terdiri dari masing-masing bagian Kitab Suci. Kitab Suci berhasil ditulis kembali 400 tahun setelah Sang Buddha Parinibbana (meninggal) dengan tidak mengurangi keasliannya oleh bhukkhu BUDDHAGOSA. Tipitaka atau Tripitaka terdiri dari :
1. Vinaya Pitaka : buku yang berisi peraturan para bhikkhu dan bhikkhuni.
Peraturan bhikkhu berjumlah 227 latihan, dan bhikkhuni berjumlah 311 latihan. Vinaya Pitaka terbagi menjadi 3 bagian, al: Vibhanga, Khandaka, Parivara
2. Sutta Pitaka : buku yang berisi khotbah Sang Buddha.
Sutta ini terdiri dari 5 nikaya (kumpulan), al:
• Digha Nikaya : buku yang berisi 34 sutta panjang
• Majjhima Nikaya : buku yang berisi 152 sutta
• Anguttara Nikaya : buku yang berisi 9.557 Sutta
• Samyutta Nikaya : buku yang berisi 7.762 sutta
• Kuddhaka Nikaya : buku yang berisi 15 kitab.
3. Abhidhamma Pitaka : buku yang berisi filsafat ajaran Buddha.
Buku ini terdiri dari 7 kitab, al:
• Dhammasangani, berisi perincian Paramatha Dhamma (etika/keadaan batin)
• Vibhanga, menguraikan pembagian paramatha dhamma dalam bentuk yang berbeda
• Dhatukatha, menguraikan unsur batin yang terdiri dari 14 bagian
• Puggalapannati, menguraikan pannati, puggala, dan paramatha
• Kathavatthu, menguraikan paramatha dalam bentuk tanya jawab, terdiri dari 23 bab, menguraikan kumpulan dan sanggahan terhadap pandangan salah tang berhubungan dengan teologi dan metafisika
• Yamaka, menguraikan paramatha secara berpasangan (berpasangan) terdiri dari 10 bab (Mula, Khanda, Ayatana, Dhatu, Sacca, Sankhara, Anusaya, Citta, Dhamma, dan Indriya).l
• Patthana, menguraikan 24 pacaya (hubungan antara batin dan jasmani).