1.
KAMMA
Kamma(pali) dan Karma(Sansekerta) artinya perbuatan baik
atau buruk yang dilakukan melalui pikiran, ucapan dan perbuatan badan jasmani
yang disertai dengan niat/kemauan (cetana). Suatu perbuatan baru dapat disebut
kamma/karma bila dilakukan dengan niat(cetana), apabila suatu perbuatan yang
dilakukan tidak disertai dengan niat maka tidak disebut dengan kamma/karma.
Berkenaan dengan Karma, Sang Buddha bersabda dalam Kitab Anguttara Nikaya
III,415, sbb :
“ O para bhikkhu, kehendak(cetana) untuk berbuat
itulah yang aku namakan karma. Sesudah berkehendak orang lalu melakukan
perbuatan dengan pikiran, ucapan dan badan jasmani”.
Ditinjau dari segi
perbuatan, karma dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
- Mano Kamma : perbuatan yang dilakukan oleh pikiran.
- Vaci Kamma : perbuatan yang dilakukan oleh ucapan
- Kaya Kamma : perbuatan yang dilakukan oleh badan jasmani.
Diantara ketiga karma
diatas yang paling penting adalah mano kamma, karena vaci kamma dan kaya kamma
bersumber pada pikiran(mano).
2. SIFAT KAMMA
Menurut sifatnya karma
dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
- Kusala kamma ( perbuatan baik) yang bersumber pada empat sifat luhur/mulia (Brahma Vihara) yaitu Metta, Karuna, Mudita, Upekkha.
- Akusala Kamma (perbuatan tidak baik/jahat) yang bersumber pada Lobha, Dosa, Moha, Irsia.
Sumber
dari perbuatan baik dan tidak baik adalah pikiran. Apabila seseorang melakukan
perbuatan jahat maka dapat dihilangkan dengan melaksanakan perbuatan baik.
Metta dapat menghilangkan Dosa(kebencian), karuna dapat menghilangkan
Lobha(keserakahan), sedangkan Moha(kebodohan) dapat dihilangkan dengan
mengembangkan Panna(kebijaksanaan).
3. KAMMA VIPAKA
Kamma Vipaka artinya akibat dari perbuatan. Kamma Vipaka
sering disebut dengan kamma phala(hasil/buah dari perbuatan). Jadi hukum Kamma
adalah hukum sebab akibat dari semua perbuatan yang menghasilkan akibat dan
hasil. Apabila kita melaksanakan karma
baik maka akan menerima akibat baik, begitu juga sebaliknya bila kita
melaksanakan karma buruk maka akan menerima hasil yang tidak baik juga.
Sehubungan dengan perbuatan baik ini Sang Buddha bersabda dalam Kitab
Dhammapada 183:
“ Jangan berbuat jahat, Tambahlah
kebaikan, Sucikan batin dan pikiran, Inilah ajaran para Buddha”.
Dalam Kitab Samyutta
Nikaya I,227 terdapat proses pelaksanaan hukum karma, al:
“ Sesuai dengan benih
yang ditabur,
Begitulah buah yang
akan dipetik,
Pembuat kebaikan akan
menerima kebaikan,
Pembuat kejahatan akan
memetik kejahatan,
Taburlah biji-biji
benih dan engkau sendirilah yang akan memetik buahnya”.
Hukum karma merupakan hukum yang
bekerja apa adanya, maksudnya suatu perbuatan yang merupakan sebab pasti
menimbulkan akibat. Cobalah kalian renungkan, mengapa didunia ini ada orang
cantik, ganteng, cacat, kaya, miskin, jelek, pengemis, dll semua ini disebabkan
oleh karma kita sendiri.
4. PEMBAGIAN KAMMA
Dalam Kitab Visudhi Magga, bhikkhu Buddhagosa membagi
kamma menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Kamma
menurut waktunya, terdiri dari :
·
Karma yang memberikan akibat pada kehidupan
sekarang (Ditthadhammavedaniya Kamma)
·
Karma yang akibatnya akan kita terima pada
kehidupan akan datang ( Uppajavedaniya kamma)
·
Karma yang akibatnya akan kita terima pada 2 – 3
kehidupan yang akan datang (
Aparaparavedaniya Kamma)
·
Karma yang tidak memberikan akibat karena masa
waktunya telah habis (Ahosi Kamma)
2. Kamma
menurut Fungsinya, terdiri dari :
·
Kamma penghasil atau menyebabkan kelahiran makhluk
(Janaka kamma)
·
Karma yang berfungsi membantu memperkuat yang
dihasilkan janaka kamma (Upatthambaka Kamma)
·
Kamma yang berfungsi mengurangi/memperlemah pengaruh
janaka kamma (Uppapilaka kamma)
·
Kamma pelemah, menghancurkan, melenyapkan janaka
kamma (upaghataka kamma)
3. Kamma
menurut Kekuatannya, terdiri dari :
·
Kamma yang paling berat akibatnya karena sifatnya sangat kuat (Garuka Kamma).
Perbuatan yang termasuk Garuka Kamma dan menyebabkan terlahir di neraka Avici adalah
: membunuh ibu kandung, membunuh ayah
kandung, membunuh orang suci (arahat), melukai tubuh seorang Buddha,
menyebabkan perpecahan dalam sangha.
·
Kamma yang sering dilakukan melalui pikiran, ucapan
dan perbuatan badan jasmani sehingga tertimbun dalam watak (Bahula/Acina
Kamma).
·
Kamma yang dibuat sesaat sebelum meninggal ( Asana Kamma)
·
Kamma yang dilakukan berdasarkan kehendak tertentu
( Kattata Kamma).