Anggun Cipta Sasmi (lahir di Jakarta, 29 April 1974) adalah penyanyi
Indonesia yang sekarang memiliki kewarganegaraan Perancis. Hingga saat
ini ia masih satu-satunya penyanyi Indonesia yang berhasil menaklukkan
pasar musik dunia. Saat ini ia bermukim di Paris, Perancis dan Montreal,
Kanada untuk melanjutkan karir internasionalnya. Hingga tahun 2005, ia
telah sukses menjual sebanyak 12 juta kopi album internationalnya di
seluruh dunia, menjadikannya artis Asia paling sukses di luar Asia
Masa kecil dan karir di Indonesia
Anggun merupakan putri dari pasangan Darto Singo, seorang seniman
Indonesia, dengan Dien Herdina, sorang ibu rumah tangga berdarah Keraton
Yogyakarta. Anggun menempuh pendidikan dasarnya di sebuah sekolah
Katolik di Jakarta, walaupun Anggun adalah Muslim. Anggun hidup dalam
keluarga yang penuh seni. Sejak usia 7 tahun Anggun digembleng latihan
vokal setiap hari oleh ayahnya. Anggun diajarkan berbagai latihan teknik
vokal dengan penuh disiplin. Ibunya kemudian bertindak sebagai manajer
dan bertugas menerima order menyanyi untuk Anggun. Pada usia 9 tahun,
Anggun mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri dan mulai merekan album
anak-anak.
Karir Internasional
Anggun memulai karir intenasionalnya di usia 19 tahun pada tahun 1994.
Setelah menjual perusahaan rekamannya dan meninggalkan segala
popularitas yang dimilikinya di Indonesia. kemudain Anggun menetap di
London, Inggris selama setahun. Lama-kelamaan Anggun sadar bahwa
karirnya takkan berkembang di inggris akhirnya anggun memutuskan untuk
berhijrah ke Belanda, dimana banyak orang Indonesiayang menetap. Namun
Di perjalanan menuju Belanda, Anggun singgah dulu di Paris, Perancis,
kampung halaman suaminya, Michel de Ghea. kemudian, Anggun akhirnya
membatalkan niatnya ke Belanda lalu menetap dan memulai karir di
Perancis.
Pada tahun 1996, akhirnya Anggun berhasil bertemu dengan Erick Benzi,
salah seorang produser besar Perancis yang pernah menangani album
sejumlah penyanyi terkenal seperti Celine Dion, Jean-Jacques Goldman,
Jhonny Hallyday dan lainnya. Benzi pun terpikat oleh kemampuan vokal
Anggun, dan menawarkannya rekaman album solo di Perancis. Setelah
mempelajari bahasa Perancis di Alliance Français selama sebulan, Anggun
dan Benzi mulai membuat rekaman album.
Setelah rekaman itu selesai, Sony MusicFrance pun tertarik dan merekrut
Anggun sebagai artis rekaman mereka. Tidak hanya itu, Anggun pun
dikontrak dalam 2 album, yaitu album berbahasa Perancis dan album
berbahasa Inggris.
24 Juni 1997 merupakan tanggal keramat bagi Anggun ketika album
pertamanya Au Nom de la Lune (Atas Nama Bulan) dilepas ke pasaran
Perancis. Single pertama Anggun, “La Neige au Sahara”, mendapat tempat
di hati peminat musik Perancis bahkan hingga Belgia, Swiss, dan Kanada.
Single ini tercatat sebagai lagu yang paling sering diputar di
radio-radio Perancis tahun 1997 dan menjadi salah satu Hit Summer ’97.
Album yang memuat elemen pop ditambah bunyi-bunyian instrumen
tradisional Indonesia(tambur, seruling, kemiri) ini berhasil mereguk
sukses dengan penjualan lebih dari 150.000 kopi di Perancis,
menjadikannya seorang artis berbangsa Indonesiapertama yang berhasil
meletakkan nama sejajar dengan artis-artis Perancis yang ada.
Tahun berikutnya, Anggun meluncurkan album berbahasa Inggris pertamanya,
Snow on the Sahara. Album ini dirilis di lebih dari 33 negara di Eropa,
Asia, dan Amerika. Khusus untuk Jepang, Indonesia dan Malaysia, album
ini dirilis dalam edisi spesial bertajuk Anggun (Di Indonesia disertai
dengan single berjudul “Kembali”). Single Snow on the Sahara pun
seketika menjadi hits besar. Single ini melayang hampir seluruh tangga
lagu di Eropa sepanjang 1998 hingga 1999. Single ini sempat mencapai
posisi 1 di Italia, Spanyol dan beberapa negara di kawasan Asia Timur.
Di Eropa, single ini bahkan berhasil menduduki Top 5 pada UK Club
Charts, Inggris.
Di Amerika Serikat, Snow on the Sahara dirilis pada Mei, 1998 oleh Epick
Record. Anggun berhasil membuat sejarah dengan menjadi artis Asia
pertama yang menembus tangga lagu Billboard di posisi #16 (disusul 7
tahun kemudian oleh Utada Hikaru). Sementara album Snow on the Sahara
sendiri berada di posisi #23 Billboard Heat Seekers Charts.
Album Snow on the Sahara telah sukses meraih sejumlah platinum di
beberapa negara dengan total penjualannya melebihi angka 1 juta kopi di
seluruh dunia, menjadikan Anggun sebagai artis Asia dengan penjualan
album paling tinggi di luar Asia (rekor yang masih dipegang Anggun
hingga saat ini). Snow on theSahara juga menjadi album tersukses Anggun
sepanjang karirnya.
Belajar Agama Buddha
Anggun sejak beberapa tahun lalu telah tertarik untuk mempelajari ajaran
Buddha, selain agama yang pernah diajarkan pada dirinya selama ini.
“Bapak pernah bilang, agama itu harus pilih sendiri. Bukan karena
disuruh “. “Aku membaca banyak topik. Agama Buddha misalnya. Aku adalah
seorang muslim namun aku bersekolah di sekolah Katolik. Orang tuaku
memberikanku kebebasan untuk memilih agama apapun. Dan sekarang, ketika
semua teman-teman Perancisku beragama Buddha, aku juga mencoba untuk
mempelajarinya. Buku-buku mengajarkanku untuk mendengarkan hati
nuraniku” jelas Anggun pada The Jakarta Post.
Ketika ditanya bagaimana ia memandang hidup, Anggun menjawab ” Sekarang
aku senang dapat sungguh-sungguh mempelajari Agama Buddha. Aku telah
bercakap-cakap dengan orang yang beragama Buddha dan engkau tahu, agama
Buddha sebenarnya sangat sederhana, cintai dirimu sehingga engkau dapat
mencintai orang lain, itulah intinya.”
Bagi Anggun agama Buddha telah secara nyata memberikannya pemahaman yang
benar mengenai makna kehidupan. Ketika ditanya siapa tokoh dalam
Buddhisme yang dipujanya, Anggun dengan tegas mengatakan : orang itu
adalah Pangeran Siddharta.