Kebaktian atau upacara keagamaan yang dilakukan
oleh umat Buddha dengan corak ragam yang berbeda-beda bila diteliti memiliki
makna yang sama. Sesuatu yang disebut upacara keagamaan atau kebaktian akan
diterima oleh umat untuk dilaksanakan dengan penuh keikhlasan dan sekaligus
menjadi kebutuhan hidup batinnya. Oleh karena itu akan menjadi salah satu
kebiasaan hidupnya, yang sering dilakukan.
Dalam semua bentuk upacara agama Buddha, sebenarnya terkandung
prinsip-prinsip :
¨
Menghormati dan merenungkan sifat-sifat luhur
Sang Tiratana
¨
Memperkuat keyakinan (saddha) dengan tekat
(aditthana)
¨
Mengembangkan empat sifat luhur (Brahma Vihara)
¨
Mengulang dan merenungkan kembali khotbah Sang
Buddha
¨
Membagi perbuatan baik kita kepada makhluk lain
(dengan mengucapkan anumodana)
Manfaat langsung yang diperoleh
dari melaksanakan kebaktian atau upacara al:
¨
Keyakinan
atau bakti akan berkembang (Saddha)
¨
Empat sifat luhur akan berkembang(Brahma Vihara)
¨
Indria akan terkendali (samvara)
¨
Perasaan puas (santuthi)
¨
Kedamaian (santi)
¨
Kebahagiaan (Sukha)
Sikap yang benar pada saat
kebaktian/upacara, al:
1.
Anjali, adalah merangkapkan kedua tangan didepan dada
dengan membentuk kuncup bunga teratai. Ketika kita membaca doa/paritta tangan
kita diletakkan didepan dada, mata dipejamkan dan berkonsentrasi.
2.
Namaskara, adalah bersujud dengan membentuk lima titik
(Pancanga Patittha) yaitu dua siku, dua lutut, dan dahi menyentuh lantai pada
saat yang bersamaan.
3.
Pradaksina, adalah bekeliling vihara, candi, stupa,
sebanyak tiga kali putaran searah jarum jam dengan tangan bersikap anjali.
4.
Uttana adalah penghormatan dengan cara berdiri
Tempat kebaktian umat Buddha yang
benar, al:
1.
Vihara, adalah tempat kebaktian umat Buddha yang
lengkap.
Syarat disebut
vihara harus ada :
¨
Gedung uposathagara (tempat untuk mentahbis
calon bhikkhu) dan tempat untuk mengadakan upacara hari raya
¨
Gedung dhammasala (tempat untuk khotbah dan
belajar dhamma)
¨
Kuti (tempat tinggal bhikkhu/bhikkhuni)
¨
Gedung perpustakaan (tempat untuk menyimpan
ajaran Buddha)
2.
Cetiya, adalah tempat kebaktian umat Buddha yang lebih
sederhana
3.
Arama, adalah tempat kebaktian yang lebih lengkap dari
vihara.
Syarat disebut
Arama sama dengan syarat disebut vihara hanya saja ditambah Taman
(tempat untuk melaksanakan meditasi).
4.
Altar, adalah tempat untuk meletakkan amisa puja
(perlengkapan sembahyang)
5.
Candi, adalah tempat kebaktian umum umat Buddha
6.
Stupa, adalah tempat untuk meletakkan abu jenasah atau
relik orang suci.
Orang yang
pantas dibuatkan stupa setelah meninggal adalah Sammasam Buddha, Pacceka
Buddha, Savaka Buddha, Raja Cakkavati (Raja Sejagad).
Kebaktian terdiri dari 2 macam,
yaitu:
1.
Kebaktian Umum yang dihadiri oleh bhikkhu
Bila kebaktian
dihadiri oleh bhikkhu maka kita wajib membaca paritta Aradana Tisarana dan
Pancasila (Permohonan untuk mengulang tiga mustika dan lima latihan kemoralan)
2.
Kebaktian Umum yang tidak dihadiri oleh bhikkhu
Bila kebaktian
tidak dihadiri oleh bhikkhu, kita membaca
paritta sesuai dengan buku tuntunan kebaktian.
Salam dalam agama Buddha adalah
namo Buddhaya (terpujilah para Buddha). Selesai baca doa kita ucapkan Sabbe
Satta bhavantu Sukhitatta (artinya semoga semua makhluk hidup berbahagia ),
Lalu kita menjawab Sadhu sadhu sadhu (semoga).